Nasi Tempong: Sensasi Pedas yang Menggoyang Lidah dari Banyuwangi, dan Peran Pelatihan Tata Boga AEC

pada tanggal

 Nasi Tempong, hidangan khas Banyuwangi, Jawa Timur, telah menjadi ikon kuliner yang tak terpisahkan dari daerah tersebut. Namanya sendiri, "tempong," dalam bahasa Osing berarti "tampar," menggambarkan sensasi pedas sambalnya yang seolah "menampar" lidah para penikmatnya. Hidangan ini terdiri dari nasi putih hangat, sayuran rebus segar, berbagai lauk pauk, dan yang paling utama, sambal tempong yang pedasnya menggigit.

Keunikan Nasi Tempong:

  • Sambal Tempong yang Khas: Sambal ini dibuat dari cabai rawit segar, tomat, terasi, dan bumbu lainnya, menghasilkan rasa pedas yang segar dan menggugah selera.
  • Lauk Pauk yang Beragam: Nasi tempong biasanya disajikan dengan berbagai pilihan lauk, seperti ayam goreng, ikan asin, tahu, tempe, dan telur dadar.
  • Sayuran Segar: Sayuran rebus seperti bayam, kangkung, dan terong melengkapi hidangan ini, memberikan keseimbangan rasa dan nutrisi.
  • Sensasi Pedas yang "Menampar": Kombinasi sambal yang pedas dengan nasi hangat dan lauk pauk menciptakan sensasi rasa yang unik dan tak terlupakan.

Peran Pelatihan Tata Boga Banyuwangi AEC:

Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan kuliner khas Banyuwangi, termasuk Nasi Tempong, pelatihan tata boga yang diselenggarakan oleh Banyuwangi AEC (AEC: Akademi Enterpreneurship Center) memegang peranan penting. Pelatihan ini memberikan:

  • Pendidikan dan Pelatihan: Peserta diajarkan teknik memasak Nasi Tempong yang benar, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajian.
  • Pengembangan Kreativitas: Pelatihan ini juga mendorong peserta untuk berinovasi dan mengembangkan variasi Nasi Tempong, sehingga dapat menarik minat lebih banyak penikmat kuliner.
  • Promosi Kuliner Lokal: Melalui pelatihan ini, Banyuwangi AEC turut mempromosikan Nasi Tempong sebagai salah satu ikon kuliner Banyuwangi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
  • Peningkatan Keterampilan Wirausaha: Peserta pelatihan juga dibekali dengan keterampilan wirausaha, sehingga mereka dapat membuka usaha kuliner Nasi Tempong sendiri.

Dengan adanya pelatihan tata boga seperti yang diselenggarakan oleh Banyuwangi AEC, diharapkan kuliner khas seperti Nasi Tempong dapat terus berkembang dan dikenal luas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.

Nasi Tempong bukan hanya sekadar hidangan pedas, tetapi juga merupakan bagian dari identitas kuliner Banyuwangi. Melalui upaya pelestarian dan pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pelatihan tata boga Banyuwangi AEC, diharapkan Nasi Tempong dapat terus menjadi kebanggaan masyarakat Banyuwangi dan daya tarik bagi wisatawan.

#NasiTempong #KulinerBanyuwangi #MakananKhasBanyuwangi #BanyuwangiKuliner #WisataKulinerBanyuwangi #KulinerIndonesia #MasakanIndonesia #Pedas #SambalTempong
 #MakananPedas

Komentar

Posting Komentar